Wednesday, June 21, 2017

Prevent Religious Radicalism and Terrorism



Upaya Mencegah Radikalisme-Terorisme

Berbasis Agama
Oleh: Emil E Elip

Di seantero Indonesia akhir-akhir ini merebak berbagai acara dan kegiatan yang bernuansa “pemuliaan atas perbedaan”, harmoni sosial dan pluralisme, menjaga keutuhan NKRI, memperkuat wilayah perbatasan dan daerah-daerah rawan konflik dari ancaman terorisme, dsb. Media sosial (medsos) dan media masa tidak henti-hentinya mempromosikan kegiatan-kegiatan semacam itu. Kita semua seakan dilanda pobia terpecah-belah, yang seakan-akan baru kemarin sore saja disadari bersama bahwa ancaman itu nyata di depan mata.

Radikalisme yang cenderung menjadi terorisme berbasis agama “menggedor” kesadaran kita bersama. Kita semua “berteriak!!”, namun karena mediumnya agama kita juga tersedak “ambigu” dan sedikit saja mau dan mampu bergerak!

Friday, June 16, 2017

Radicalisme is an Crime!!!



Radikalisme Agama Itu Kriminal!!!

Oleh: Emil E Elip


Akhir-akhir ini masyarakat indonesia disibukkan dan sekaligus menjadi kekhawatiran mengenai “radikalisme”, terutama radikalisme agama. Sesungguhnya tidak hanya tentang agama, semua gerakan yang bernuansa “radikal” cenderung merugikan banyak pihak terutama masyarakat umum tanpa kecuali.

Radikalisme etnik tertentu tentu akan merugikan bahkan meminta korban etnis tertentu yang lain karena berbentuk nyata dalam wujud perang antar etnis atau suku. Begitu pula radikalisme agama tertentu akan meminta korban para penganut agama lain. Radikalisme agama bisa berwujud macam-macam karena agama memiliki berbagai kelompok paham dan sekte-sekte tertentu.

Bagi saya pribadi, setiap agama dan kelompok-kelompok atau sekte yang ada dibawahnya, memiliki potensi radikal atau bisa disebut fanatik. Itu adalah mekanisme yang wajar karena setiap orang yang beragama cenderung tidak ingin agama yang menjadi junjungannya “dilecehkan” oleh pemeluk agama lain. Itulah agama yang secara teoritik sering disebut memiliki level private/individual dan sosial. Semuanya itu juga tergantung “kedewasaan” seseorang memaknai kedalaman cara dan luku beragama.